Efatax - Dalam kehidupan modern yang progresif kita selalu dianjurkan untuk mengontrol dan mengendalikan ketakutan atau pikiran negatif lain yang kita alami.
Pikiran negatif itu biasanya dianjurkan agar dilawan dengan berbagai trik sikap mental dan cara berpikir positif yang justru berpotensi menimbulkan konflik batin.
Sebab tanpa kita sadari energi apapun yang ditekan atau tidak diakui akan balik menekan sebesar kekuatan kita menekannya.
Pikiran negatif berupa ketakutan dan kekuatiran untuk beberapa saat sepertinya teratasi, namun sebetulnya sama sekali tak lenyap. Dia hanya akan mengendap di dalam bawah sadar.
Jadi, Ketika pikiran positif terkulai lemah, perasaan negatif itu akan muncul kembali.
Orang yang salah dalam menerapkan metode seperti ini cenderung mudah terserang stres, depresi, dan SDD (Spritual Deficit Disorder).
SDD terjadi ketika misalnya seseorang terobsesi untuk menjadi orang yang lebih baik tetapi malah disconnected dengan perasaannya yang sering ia tekan.
Sementara keinginannya untuk sukses mendorongnya untuk selalu berpikir positif walaupun perasaan hatinya tidak nyaman, tidak enak, tidak percaya diri, dan sebagainya.
Perasaan tersebut tidak diindahkan dan ia terus menerus berusaha untuk berpikir positif, sampai terus memaksakan pikiran positif mendominasi kehidupan.
Tentu saja yang diperoleh adalah stress karena merasa sudah berusaha berfikir positif tapi sukses tak kunjung bisa diraihnya dan mulai kembali pada situasi berfikir awal.
Kalaupun Akhirnya bisa mencapai apa yang diinginkan, Ia tidak bisa menikmati proses kehidupannya dengan tenang.
Hidupnya menjadi tidak seimbang, ini menjelaskan mengapa ada pengusaha yang hidupnya berlimpah harta tapi mencoba aneh - aneh yang tidak normal.
Atau artis yang sudah sangat populer berbuat tidak senonoh terhadap orang lain. Atau juga pejabat yang hidupnya serba berkecukupan materi, masih merasa miskin sehingga melakukan korupsi.
Inilah akibat - akibat kesalahan memaksakan pikiran pada kehidupannya.
Dengan konsep berfikir positif yang selama ini kita pahami, seseorang yang ingin kaya harus menanamkan dalam pikirannya bahwa ia harus memperbesar keinginannya untuk kaya.
Tanpa menyadari jurang yang terjadi antara pikiran "ingin kaya" dan perasaan "miskin" yang semakin melebar jauh.
Konsep ini mengabaikan pentingnya memperhatikan perasaan pada saat kita berpikir.
Kesimpulan
Kesimpulan
Berfikir positif bukanlah solusi terbaik untuk menciptakan perasaan yang benar. Tetapi berfikir untuk merubah perasaan kepada perasaan positif inilah yang terpenting.
Dari kesimpulan maka, biasakanlah merubah perasaan Anda dengan mengarahkan pikiran ke rasa yang akan diadakan seperti rasa yang positif.
Lakukanlah secara bertahap sampai terbiasa dan terbentuk dalam rasa yang benar dan akan merubah kenyamanan hidup.
Dengan membiasakan pikiran mengarah kepada rasa yang benar, maka akan terpenuhi keinginan tentang impian Anda, dan sejauh mana Anda merasakan tentang pikiran yang terbentuk keperasaan, maka secepat itulah keinginan dalam diri Anda terkabulkan untuk positif thinking.Demikian artikel ini disampaikan semoga bermanfaat. Terima kasih telah berkunjung.
Belum ada tanggapan untuk "Hati-hati Berpikir Positif"
Post a Comment