Benarkah lemahnya pengawasan dan sosialisasi BPJS?.
Besarnya peluang keuntungan yang bisa didapat dari sektor kesehatan memicu munculnya berbagai kejahatan yang menyasar ke dunia kesehatan kasus kartu BPJS.
Kasus ini mengemuka setelah persoalan vaksin palsu yang belum kunjung usai kabar mengenai kartu BPJS palsu menyeruak dari kabupaten Bandung Barat Jawa Barat.
Tragisnya warga korban kartu BPJS palsu diduga mencapai lebih dari 800 orang yang berasal dari 2 desa yang di desa Kertajaya dan desa Arjasari.
Peredaran kartu BPJS Kesehatan palsu berawal dari keluarga yang ditolak Puskesmas Padalarang sejak 5 bulan terakhir warga tidak bisa dirujuk ke rumah sakit karena nama yang tertulis di kartu tidak teregistrasi di puskesmas.
Korban kartu BPJS palsu pun berdatangan melapor ke mapolres Cimahi mengaku didatangi oleh oknum aparat dan dijanjikan bisa mendapat kartu BPJS dengan cukup membayar Rp100.000 tanpa membayar premi bulanan beberapa warga mengaku tertarik dengan persyaratan yang mudah.
Merekapun mendaftarkan diri dengan biaya pengurusan administrasi Rp100.000 hingga Rp200.000 namun belakangan kartu tersebut dapat dipakai.
Ketua komisi lX DPR Dede Yusuf mengkritik lemahnya pengawasan dan sosialisasi BPJS hingga dimanfaatkan oleh oknum untuk menipu.
Sementara itu Direktur Utama BPJS Fahmi Idris membantah lemahnya pengawasan sosialisasi BPJS.
Menurutnya kartu BPJS palsu merupakan kejahatan penipuan, penipuan kejahatan bisa terjadi dimana saja seperti saat ini dari sisi BPJS.
Menko pembangunan manusia dan kebudayaan Puan Maharani meminta agar BPJS menambah infrastruktur di setiap rumah sakit dan kantor perwakilan di setiap daerah.
Kedepannya sehingga kasus ini memang tidak akan terjadi lagi dan masyarakat mempunyai akses yang lebih luas dalam melakukan pengaduan-pengaduan sehingga tidak terjebak dalam penipuan penipuan yang seperti terjadi di Kabupaten Bandung Barat.
Kartu Peserta BPJS Kesehatan serupa dengan aslinya mulai dari logo kartu atau identitas nomor registrasi peserta namun kartu BPJS palsu tidak terbaca sistem komputer baik di Puskesmas maupun Rumah Sakit.
Jika pemerintah tidak segera bergerak cepat mengatasi kasus BPJS, maka tak tutup kemungkinan korban kartu BPJS palsu akan terus bertambah.
Sumber, one
Belum ada tanggapan untuk "BPJS Palsu Beredar"
Post a Comment