Lebih 150 Ribu Buruh Demo Di Jakarta di Peringatan May Day

Efatax - Jumlah pekerja Sekitar 150 ribu orang yang tergabung dalam beberapa serikat dari Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek).

Berencana menggelar unjuk rasa pada Hari Buruh Internasional (May Day), Minggu (2016/01/05) ini. Dalam aksi ini, mereka menuntut tiga hal kepada pemerintah dan pengusaha.

Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal menegaskan aksi buruh ini akan digelar serentak di 32 provinsi dan 250 kabupaten / kota di seluruh Indonesia.

Jumlah pekerja dikerahkan untuk mencapai 1 juta orang.

"Tidak kurang dari satu juta pekerja siap untuk mengambil tindakan dalam rangka memperingati May Day. Itu sudah dikonfirmasi oleh kawan-kawan di daerah.

Adapun massa buruh yang ikut demo Jabodetabek sekitar 150 ribu orang.

Diakui Said, dari 32 provinsi yang baru dikonfirmasi pekerja di 28 provinsi yang berpartisipasi dalam peringatan May Day.

Sedangkan 250 kabupaten / kota dijadwalkan untuk berpartisipasi juga baru-baru dikonfirmasi 200 kabupaten / kota.

"Itu karena ada kepala polisi dan kepala polisi yang belum mengeluarkan izin (demonstrasi) di beberapa daerah.

Tapi kami masih akan turun ke jalan, karena untuk mengekspresikan aspirasi mereka tidak perlu izin, tapi cukup melihat hal itu, "tandasnya.

Kata menjelaskan, massa buruh di daerah, akan mengadakan rapat umum di depan kantor pemerintah daerah (pemda) setempat.

Sementara di Jakarta sendiri, tindakan ini akan dipusatkan di depan Istana Nasional dan Gelora Bung Karno (GBK).

"Karena bertepatan dengan Car Free Day, bus kemudian, mobil, sepeda motor tidak akan pergi di Jalan Sudirman dan Thamrin," ia menjelaskan.

Dia menjelaskan, dalam aksi unjuk rasa di ibukota, massa buruh akan berkumpul di Indosat Patung Kuda pukul 10.00 WIB nanti.

Setelah itu massa akan berjalan (march) ke Istana Negara dan diadakan tindakan hingga pukul 13.00 WIB. Demo akan berakhir di GBK Jakarta.

"Ada 15 ribu pekerja tekstil SPN akan aksi di depan Parlemen pukul 10.00 WIB nanti.

Kemudian pada pukul 13.00 WIB semua pekerja pindah ke GBK. Dan pukul 13.30 WIB kita mulai acara di GBK dengan pidato dan pernyataan dari organisasi buruh, ada hampir 20 federasi serikat pekerja telah.

Itu sampai 17:30 pm setelah putus teratur.

Tiga tuntutan buruh pada Hari Buruh Internasional, yaitu:

1. Mendesak pemerintah untuk mencabut Peraturan Pemerintah (PP) No 78 tahun 2015 tentang Pengupahan.

Tolak upah rendah dan menaikkan upah minimum tahun 2017 sebesar Rp Rp 650 ribu.

Menurut Said, pihaknya sedang melakukan judicial review di Mahkamah Agung (MA) untuk membatalkan PP 78/2015.

Dalam proses ini, harus PP tidak dianggap berlaku sampai keputusan di kerah.

Karena aturan itu melanggar hak setiap warga negara Indonesia mendapatkan kehidupan yang layak, menghapus hak negosiasi, tawar-menawar dan kebebasan berserikat bagi pekerja untuk berpartisipasi upah minimum yang ditetapkan.

"Ini rezim upah rendah. Jadi kita tidak memerlukan kenaikan upah minimum tahun depan sekitar 20-25 persen atau Rp 650 ribu per bulan rata-rata di Indonesia.

Jika Anda menggunakan PP 78, hanya naik 9 persen atau Rp 200 ribu-Rp 250 ribu. Ini sangat kecil, "katanya.


2. Hentikan kriminalisasi stop-dan Pemutusan (PHK)

"PHK terus mengancam para pekerja. Bahkan ada 2.600 nelayan di Cirebon mengancam pekerja di-PHK, di Jombang ada 6.000 pekerja di PHK.

Bahkan, data kami total off berbaring 32 680 pekerja di seluruh Januari sampai Maret ini, "kata Said.


3. Pekerja menolak penggusuran reklamasi Teluk Jakarta-mulai Jakarta Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

Kata menjelaskan bahwa Pengampunan rancangan Pajak sangat terluka dan terluka pekerja dan orang-orang kecil yang taat membayar pajak.

"Mana pernah pajak Buruh mengemplang sehingga kredit tanpa wong langsung dipotong.

Bila dilihat secara individual, pajak kecil, tetapi jika terakumulasi 44 juta pekerja di Indonesia, bisa triliunan rupiah, "katanya.     

Baca juga dibawah ini,

Belum ada tanggapan untuk " Lebih 150 Ribu Buruh Demo Di Jakarta di Peringatan May Day"

Post a Comment